Meski usianya sudah tak tergolong muda lagi dan sempat berstatus bebas transfer setelah membela Adeilade United di play off Liga Champions Asia 2016 zona Asia Timur melawan Shandong Luneng, tapi ketajaman Van Dijk diyakini tetap bisa diandalkan oleh Persib saat mengarungi turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Maung Bandung lewat manajer Umuh Muchtar telah mengkonfirmasi kedatangan Van Dijk.
Namun begitu dibalik menterengnya catatan gol Van Dijk saat membela sebuah tim, ada fakta dan catatan statistik menarik yang menggelitik dan sedikit berbau mitos. Van Dijk bisa dikatakan termasuk tipe penyerang berkelas untuk ukuran Asia dan Oceania, tapi tak beruntung dalam urusan koleksi juara.
Hingga saat ini Van Dijk belum sekali pun mencicipi gelar juara kompetisi resmi di klub dan negara yang pernah disinggahinya. Kehebatan dan ketajamannya ketika membela Persib pun menjadi tak lengkap karena Maung Bandung gagal menjadi penguasa ISL musim 2013. Uniknya ketika kepergiannya ke Iran membuat kaget seluruh bobotoh, Persib justru sukses menjadi juara ISL 2014.
'Kesialan' Van Dijk sebenarnya sudah terjadi ketika dia berkarier di Liga Australia bersama Brisbane Roar. Dua musim bersama Brisbane Roar, Van Dijk menjadi salah satu penyerang yang ditakuti di kompetisi A-League. Total dia mengemas 25 gol dari 50 pertandingan. Tapi gelar juara gagal diperolehnya bersama tim asal Queensland tersebut.
Musim 2010/2011, Adelaide United kemudian merekrutnya. Di musim pertamanya bersama Adeilade, Sergio langsung menunjukkan ketajaman dengan mengemas 17 gol. Tapi lagi-lagi kepiawaiannya sebagai bomber tak berujung gelar juara. Ironisnya Brisbane Roar mantan klubnya justru sukses meraih titel juara A-League musim 2010/2011 sekaligus jadi trofi pertama mereka di kompetisi A-League.
Setelah dua musim setengah membela Adeilade United, Sergio kemudian mencoba peruntungannya di Indonesia bersama Persib. Tapi trofi juara kembali tak bisa dirasakan. Tapi dia cukup terhibur ketika mendengar mantan klubnya itu menjadi jawara sepak bola Indonesia di musim 2014.
Setelah kurang bersinar di Iran dan gagal mempersembahkan gelar juara untuk Suphanburi FC di Liga Thailand. Van Dijk kemudian memutuskan kembali ke Australia dan membela Adeilade United yang sedang berjuang meraih tiket lolos ke babak utama Liga Champions Asia 2016. Sayang di babak play off Adeilade harus mengakui keunggulan Shandong Luneng dalam duel tunggal di kandang Adeilade, 9 Februari 2016.
Setelah itu Van Dijk memutuskan kembali ke Belanda dengan status bebas transfer. Maret lalu, Van Dijk diketahui ikut berlatih bersama mantan klubnya FC Emmen untuk menjaga kebugaran sambil menimbang-nimbang kemana dia bakal melanjutkan karier profesional.
Di tengah upayanya mencari klub baru, Dewi Fortuna lagi-lagi seolah belum menaungi Van Dijk karena awal Mei ini Adeilade United sukses menjadi juara A-League setelah di final mengandaskan Western Sydney Wanderers. Entah kebetulan atau tidak, keberhasilan Adeilade dicapai tanpa Van Dijk.
Percaya atau tidak yang jelas bersama Persib, Sergio tentu menyimpan harapan besar dan tekad kuat meraih gelar juara yang belum pernah dirasakannya selama menjalani karier profesional yang dia mulai dari FC Groningen.(*)
SUmber: viva.co.id
