Siapa Bilang Badan Berotot Pasti Kuat? Ini Buktinya - Melihat sosok tubuh pria yang besar berotot langsung muncul kesan kuat alias memiliki tenaga yang besar. Faktanya sebuah studi terbaru tunjukkan seseorang yang memiliki otot besar tidak selalu memiliki otot kuat.*
Peneliti melakukan tes sel otot dari para binaragawan. Ternyata produksi kekuatan lebih sedikit dibandingkan orang yang tidak melakukan latihan beban. Pertumbuhan otot yang lebih dari biasa (eksesif) menyebabkan penurunan kualitas otot seperti yang ditulis dalam Experimental Physiology.
"Tampaknya pertumbuhan otot yang berlebih dan dapat memiliki efek merugikan pada kualitas otot. Dan mungkin lebih baik memiliki otot normal daripada memiliki otot besar," terang peneliti utama dari Manchester Metropolitan University, Inggris, Profesor Hans Degens.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Degens semangat untuk melihat penyebab menurunnya kualitas otot saat berlatih beban seperti ditulis laman healthcanal, Jumat (25/9/2015).
Untuk menemukan hasil ini peneliti mengambil sampel otot dari 12 binaragawan, 6 atlet sprinter, dan 14 pria aktif namun tidak berlatih beban. Lalu peneliti melakukan analisis kontraksi sel otot, misalnya mengangkat bebab tas yang berbeda dilanjutkan dengan mengukur kecepatan dan kekuatan otot. Dari sini, peneliti mengkalkulasikan kualitas otot.
Lalu peneliti mengatakan studi intensitas tinggi, low-volume resistance training dengan olahraga aerobik seperti atlet sprinter bermanfaat untuk mencapai puncak kekuatan.(*)/liputan6
Description: Siapa Bilang Badan Berotot Pasti Kuat? Ini Buktinya
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown -
ItemReviewed: Siapa Bilang Badan Berotot Pasti Kuat? Ini Buktinya
Peneliti melakukan tes sel otot dari para binaragawan. Ternyata produksi kekuatan lebih sedikit dibandingkan orang yang tidak melakukan latihan beban. Pertumbuhan otot yang lebih dari biasa (eksesif) menyebabkan penurunan kualitas otot seperti yang ditulis dalam Experimental Physiology.
"Tampaknya pertumbuhan otot yang berlebih dan dapat memiliki efek merugikan pada kualitas otot. Dan mungkin lebih baik memiliki otot normal daripada memiliki otot besar," terang peneliti utama dari Manchester Metropolitan University, Inggris, Profesor Hans Degens.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Degens semangat untuk melihat penyebab menurunnya kualitas otot saat berlatih beban seperti ditulis laman healthcanal, Jumat (25/9/2015).
Untuk menemukan hasil ini peneliti mengambil sampel otot dari 12 binaragawan, 6 atlet sprinter, dan 14 pria aktif namun tidak berlatih beban. Lalu peneliti melakukan analisis kontraksi sel otot, misalnya mengangkat bebab tas yang berbeda dilanjutkan dengan mengukur kecepatan dan kekuatan otot. Dari sini, peneliti mengkalkulasikan kualitas otot.
Lalu peneliti mengatakan studi intensitas tinggi, low-volume resistance training dengan olahraga aerobik seperti atlet sprinter bermanfaat untuk mencapai puncak kekuatan.(*)/liputan6
Berita Lainnya:
- Tanda-tanda Tubuh Sudah terserang Penyakit Kanker
- Tanda-Tanda Pernah Hubungan Seksual di Usia remaja
- Inilah Tanda Atau Gejala Anak yang Terinfeksi Vaksin Palsu
- Tips: Cara Bedakan Es Batu dari Air Matang dan Mentah
- Canggih, Kini ada PC Mini yang Bisa Masuk Kantong Baju
- Unik, Demi Terhindar Hukuman Mati Wanita Vietnam Hamili Diri Sendiri
- Pria Pemilik Penis Terbesar dan Terpanjang di Dunia Merasa Tersiksa
- Heboh, Bocah Kembar Usia 3 Tahun Dinikahkan
- Foto: Dokter Sunat Cantik yang Bikin Cowok Pingin Sunat Dua Kali
- 10 Ciri Orang yang Punya Kecerdasan Emosional Rendah
- 5 Film Valentine Terlaris Sepanjang Masa
- Tema Skripsi Bisnis Tuyul Oleh Mahasiswa Akuntansi Bikin Heboh Netizen
- Peneliti: Efek Rotasi Bumi yang Melambat Periode Waktu Sehari Menjadi 25 jam
- 5 Fenomena Langit yang Akan Terjadi Tahun 2017
- Bukan Merk, Inilah Arti Tulisan Quartz Pada Jam Tangan dan Dinding
- Mengetahui Kepribadian Seseorang dari Gaya Foto Selfie
- Waspada, Bahaya Tidur dengan Mulut Terbuka
- 3 Pekerjaan Bergaji Tinggi Untuk Lulusan SMA
- Telah Dirilis Zodiak Baru, Cek Disini Apakah Zodiak Kamu Berubah?
- Femmy Permatasari Kena Kanker Payudara Akibat Permak wajah?